Sunday, September 9, 2018

Jawaban Esai Evaluasi Bab 5 PAI Kelas 12 Halaman 99 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)

Evaluasi Bab 5
Bab 5 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)
Halaman 99
II. Uraian/Essay/Esai
PAI (Pendidikan Agama Islam)
Kelas 12 / XII SMA/MA/SMK/MAK
Semester 1 K13
Jawaban Evaluasi Bab 5 PAI Kelas 12 Halaman 99 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)
Jawaban Esai Evaluasi Bab 5 Halaman 99 PAI Kelas 12 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)
Jawaban Esai Evaluasi Bab 5 PAI Kelas 12 Halaman 99 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)


Jawaban Esai Evaluasi Bab 5 PAI Kelas 12 Halaman 99 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)
Jawaban Esai Evaluasi Bab 5 PAI Kelas 12 Halaman 99 (Menyembah Allah Swt. sebagai Ungkapan Rasa Syukur)

1. Jelaskan isi kandungan Q.S. Luqman/31:13!
Jawab:

isi kandungan Q.S. Luqman/31:13 adalah sebagai berikut:

kita tidak boleh mempersekutukan allah SWT, sesungguhnya mempersekutukan Allah SWT adalah benar benar kezaliman yang sangat besar

2. Jelaskan jasa-jasa ibu yang termuat dalam Q.S. Luqman/31:14!
Jawab:
>> KLIK DISINI UNTUK MELIHAT JAWABAN NO. 2 <<

    3. Rasulullah saw. menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita, jelaskan maksudnya!
    Jawab:
    maksud Rasulullah saw. menyuruh agar kita berbicara sesuai dengan kadar intelektual lawan bicara kita adalah sebagai berikut:

    menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh lawan bicara agar tidak muncul miskomunikasi atau kesalahpahaman

    4. Jelaskan pentingnya penguasa yang adil bagi tegaknya amar ma’ruf nahi munkar!
    Jawab:

    5. Jelaskan kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah di atas!
    Jawab:

    kaitan antara ibadah dan bersyukur berdasarkan hadits dari Aisyah adalah sebagai berikut:

    Hakikat dari ibadah adalah ungkapan rasa syukur seorang hamba.
    Sebuah hadis diriwayatkan Hakim dari Jabir bin Abdullah RA menyebutkan, di akhirat nanti ada seorang hamba yang telah beribadah selama 500 tahun.
    Ahli ibadah tersebut pun dipersilakan Allah SWT untuk memasuki surga. "Wahai hamba-Ku, masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku," bunyi Firman Allah dalam hadis qudsi tersebut.
    Namun, ada yang menyangkal dalam hati si ahli ibadah. Mengapa ia masuk surga lantaran rahmat Allah? Bukankah ia telah beribadah selama 500 tahun? "Ya Rabbi, mengapa aku tidak dimasukkan kedalam surga karena amalku?" tanyanya.
    Allah SWT pun memperlihatkan nikmat yang telah diberikan-Nya bagi si ahli ibadah. Nikmat Allah tersebut ditimbang dengan seluruh amal ibadah yang telah ia kerjakan.
    Ternyata, nikmat penglihatan dari sebelah matanya saja sudah melebihi ibadah 500 tahun si ahli ibadah. Akhirnya, si ahli ibadah pun tunduk di hadapan Allah dan menyadari betapa kecilnya nilai ibadahnya.
    Tak ada alasan bagi seorang Muslim untuk tidak bersyukur kepada Allah. Sebanyak apa pun ibadah yang dilakukan, tak akan sebanding dengan nikmat dan karunia yang telah diterima dari Allah.
    Demikianlah hakikat dari ibadah, sebagai ungkapan rasa syukur seorang hamba kepada Rabb-nya. Jadi, menunaikan ibadah bukan hanya sebatas pelunas utang dan menunaikan kewajiban saja